Telah banyak kita ketahui bahwa produk makanan dan minuman sekarang
ini banyak memakai bahan pengawet / zat aditif / Bahan Tambahan Makanan
(BTM) dalam memproduksinya, dan kita tidak banyak tahu tentang bahaya
kandungan tersebut pada makanan dan minuman yang telah kita konsumsi
melalui produk-produk yang telah kita beli. Beberapa alasan produsen
makanan menggunakan BTM yang dilarang yaitu karena ketidaktahuan akan
kemungkinan bahaya yang ditimbulkan, keinginan untuk meraup keuntungan
yang sebesar-besarnya (harga BTM sintetis jauh lebih murah dibandingkan
yang alami), serta karena lemahnya sistem pengawasan dan pengambilan
tindakan terhadap para pelanggarnya.Sebenarnya apakah zat aditif itu ? Zat aditif adalah bahan tambahan makanan yang berguna sebagai pelengkap pada suatu bahan.
Kegunaan zat aditif
Zat aditif pada produk makanan dan minuman berfungsi sebagai bahan
yang dapat memperpanjang masa simpan produk serta untuk memperoleh mutu
sensoris (citarasa,warna,dan tekstur).
Akan tetapi penggunaan zat aditif secara berlebihan juga dapat
membahayakan kesehatan. Apa saja bahayanya? Zat aditif ada yang bersifat
mutagenik / karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan genetik
seperti kanker, penuaan sel, dan kerusakan organ yang lain.
Kandungan zat aditif pada produk makanan seperti, antioksidan,
dinatrium benzoat ,natrium benzoat, kalsium benzoat, kalium
benzoat, ferro fumarat, asam sitrat, vitsin, sodium benzoat, zat besi,
pengatur keasaman, pengental, thickener, guargum, mononatrium glutamat,
trikalsium fosfat, asam laktat, asam asetat, tokoferol, ascorbid acid,
metil-p-hidroksi benzoat. Kandungan zat aditif pada produk minuman
seperti natrium banzoat, pewarna, natrium sulfat, asam sitrat, natrium
nitrit, mononatrium glutamat, poliphospat, ascorbid acid, magnesium
karbonat, natrium klor, asam laktat, belerang dioksida, sodium nitrit.
Zat warna alami komersial yang diijinkan untuk dipakai pada makanan
dan minuman antara lain : anato, karamel, karoten, karmin, klorofil,
safron, santaksantin, titanium dioksida dan tumerik. Bahan tambahan
makanan yang diijinkan digunakan pada makanan terdiri dari 11 golongan
yaitu:
- Antioksidan (untuk mencegah/ menghambat oksidasi)
- Antikempal (untuk mencegah mengempalnya makanan yang berupa bubuk)
- Pengatur keasaman (untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan)
- Pemanis buatan (zat yang dapat menimbulkan rasa manis pada makanan yang tidak/ hampir tidak memiliki nilai gizi)
- Pemutih dan pematang tepung (mempercepat proses pemutihan untuk memperbaiki mutu pemanggangan)
- Pengemulsi, pemantap dan pengental (untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen pada makanan)
- Pengawet (untuk mencegah / menghambat kerusakan oleh mikroba)
- Pengeras (untuk memperkeras / mencegah melunaknya makanan)
- Pewarna (untuk memperbaiki / memberi warna pada makanan)
- Penyedap rasa dan aroma (untuk memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma)
- Sequesteran (untuk mengikat ion logam yang ada pada makanan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar