Jumat, 24 Agustus 2012

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif)

Mengenal Jenis-jenis NAPZA

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Ada 4 hal dalam singkatan itu. Narkotika yaitu zat-zat alamiah maupun sintetik dari bahan yang dapat menimbulkan candu yang mempunyai efek menurunkan atau mengubah kesadaran.  Alkohol merupakan zat aktif dalam berbagai minuman keras. Di dalam alkohol terkandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat. Kemudian psikotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, yaitu perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan zat-zat adiktif adalah zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan. Zat-zat ini berbahaya karena bisa mematikan seel otak.
Ada dua jenis NAPZA berdasarkan bahan antara lain NAPZA dengan bahan alamiah dan NAPZA dengan bahan buatan. NAPZA dengan bahan alamiah, contohnya ganja, candu cocaina, jamur, kaktus, tembakau, pinang, dan pinang sirih. Sementara NAPZA dengan bahan buatan, seperti amphetamin, kodein, lem, dan lain sebagainya.
NAPZA juga dibagi berdasarkan efek kerja. Ada 3 efek NAPZA yaitu merangsang, menurunkan, dan mengacaukan sistem syaraf pusat. Opium, Morfein, dan Kodein adalah NAPZA yang berefek merangsang sistem syaraf pusat. Kafein, kokain, ecstasy, dan tembakau merupakan contoh NAPZA yang dapat menurunkan sistem syaraf pusat. Sedangkan contoh NAPZA yang mengacaukan sistem syaraf pusat antara lain meskalin dan ganja.
Cara menggunakan NAPZA pun bermacam-macam. Ada yang lewat oral atau mulut, seperti alkohol, ecstasy dan sedativa. Ada yang dimasukkan dengan cara menyuntikkan seperti heroin dan morfin. Cara lain dengan menaruhkannya di bagian tubuh yang terluka. Kodein, heroin atau putaw, dan morfin adalah contoh NAPZA yang dapat dikonsumsi dengan menaruhnya di tempat luka. Kemudian, ada yang dengan cara menghirup seperti kokain,  ganja, dan methampetamin atau yang lebih dikenal dengan shabu-shabu.
Tak hanya jenis, efek, dan cara menggunakannya yang beragam. Bentuk NAPZA pun bermacam-macam. Saat ini, NAPZA banyak ditemukan dalam bentuk bubuk, pasta, pil, kristal, gas, bahkan kertas. Heroin bisa ditemukan dalam bentuk bubuk dan pasta. Begitu juga dengan kodein. NAPZA lainnya yang bisa ditemukan dalam bentuk bubuk antara lain morfin dan methampetamin. Sementara methampetamin dan amphetamin juga bisa ditemukan dalam bentuk kristal. Ecstasy dan sedativa transkuiliser adalah contoh NAPZA yang biasa dikemas dalam bentuk pil. Sedangkan NAPZA dalam bentuk gas adalah oxycodon dan dalam bentuk kertas dikenal dengan LSD.

Zat Aditif , Kegunaan dan Bahayanya

Telah banyak kita ketahui bahwa produk makanan dan minuman sekarang ini banyak memakai bahan pengawet / zat aditif / Bahan Tambahan Makanan (BTM) dalam memproduksinya, dan kita tidak banyak tahu tentang bahaya kandungan tersebut pada makanan dan minuman yang telah kita konsumsi melalui produk-produk yang telah kita beli. Beberapa alasan produsen makanan menggunakan BTM yang dilarang yaitu karena ketidaktahuan akan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan, keinginan untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya (harga BTM sintetis jauh lebih murah dibandingkan yang alami), serta karena lemahnya sistem pengawasan dan pengambilan tindakan terhadap para pelanggarnya.Sebenarnya apakah zat aditif itu ? Zat aditif adalah bahan tambahan makanan yang berguna sebagai pelengkap pada suatu bahan.
Kegunaan zat aditif
Zat aditif pada produk makanan dan minuman berfungsi sebagai bahan yang dapat memperpanjang masa simpan produk serta untuk memperoleh mutu sensoris (citarasa,warna,dan tekstur).
Akan tetapi penggunaan zat aditif secara berlebihan juga dapat membahayakan kesehatan. Apa saja bahayanya? Zat aditif ada yang bersifat mutagenik / karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan genetik seperti kanker, penuaan sel, dan kerusakan organ yang lain.
Kandungan zat aditif pada produk makanan seperti, antioksidan, dinatrium benzoat ,natrium benzoat, kalsium benzoat, kalium benzoat, ferro fumarat, asam sitrat, vitsin, sodium benzoat, zat besi, pengatur keasaman, pengental, thickener, guargum, mononatrium glutamat, trikalsium fosfat, asam laktat, asam asetat, tokoferol, ascorbid acid, metil-p-hidroksi benzoat. Kandungan zat aditif pada produk minuman seperti natrium banzoat, pewarna, natrium sulfat, asam sitrat, natrium nitrit, mononatrium glutamat, poliphospat, ascorbid acid, magnesium karbonat, natrium klor, asam laktat, belerang dioksida, sodium nitrit.
Zat warna alami komersial yang diijinkan untuk dipakai pada makanan dan minuman  antara lain : anato, karamel, karoten, karmin, klorofil, safron, santaksantin, titanium dioksida dan tumerik. Bahan tambahan makanan yang diijinkan digunakan pada makanan terdiri dari 11 golongan yaitu:
  1. Antioksidan (untuk mencegah/ menghambat oksidasi)
  2. Antikempal (untuk mencegah mengempalnya makanan yang berupa bubuk)
  3. Pengatur keasaman (untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan)
  4. Pemanis buatan (zat yang dapat menimbulkan rasa manis pada makanan yang tidak/ hampir tidak memiliki nilai gizi)
  5. Pemutih dan pematang tepung (mempercepat proses pemutihan untuk memperbaiki mutu pemanggangan)
  6. Pengemulsi, pemantap dan pengental (untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen pada makanan)
  7. Pengawet (untuk mencegah / menghambat kerusakan oleh mikroba)
  8. Pengeras (untuk memperkeras / mencegah melunaknya makanan)
  9. Pewarna (untuk memperbaiki / memberi warna pada makanan)
  10. Penyedap rasa dan aroma (untuk memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma)
  11. Sequesteran (untuk mengikat ion logam yang ada pada makanan).

Bahaya Narkoba Untuk Kesehatan

A. Bahaya Narkoba
 
a)      Pengertian Narkoba
Narkoba adlah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbaya lainnya. Kata lain dari narkoba adalah nafzah yang merupakan singkatan dari narkotika, psitroppika, dan zat adaktif.
Menurut orang – orang ahli kesehatan, narkoba sebenarnya penghilang rasa nyeri atau disebut psitropika. Namun kkini banyak terjadi penyalaguanan pemakaian narkoba.
Saat ini penyebaran narkoba sudah hamper tidak bisah dicegah, mengingat hamper seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah narkoba dari oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab.
b)     Sejarah Awal Narkoba
Jauh sebelum kamu lahir, yaitu sebelum masuk abad masehi, orang – orang Masopotamia telah membudidayakan tanaman lpoppy yang behasyat mengurangi nyeri dan member efek nyaman.
Zat ini dalam bahasa yunani disebut opium atabi candu. Penyebaran selanjutnya adalh ke India, Cina, dan wilayah – wilayah asia lainnya.
Pada tahun 1803 seorang apoter jerman yang benama Friendrier Wilhelim Sentuner berhasil mengisolasi bahan aktif oplum yang member epek narkotika dan diberi nama Morpin.

B.      Jenis – jenis Narkoba
Berdasarkan jenisnya, Nafzah dibedakan menjadi 3 katagori :
  1. Narkotika
  2. Psitropika
  3. Bahan Berbahaya
  4. a.      Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa yunani narkoun yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa
Menurut undang – undang RI NO. 22 / 1997 narkotika adalah zat atau lobat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang menyebabkan penurunan kesadaran, mengurang atau sampai menghilangkan nyri dan dapat menimbulkan ketergantungan dan kecanduan.
Jenis – jenis Narkotika :
1.      Opiate atau Opium (candu)
Opium merupakan candu kasar atau mentah yanmg didapat dari getah buah tanaman papaver samniterum yang dihisap / digores dan di biarkan mongering. Opium merupakan golongan narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap.
Pengaruh pemakaian opium pada pemakai adalah :
  • Menimbulkan rasa gelisah
  • Menimbulkan semangat
  • Membuat waktu terasa berjalan lambat
  • Merasa pusing, kehilangan keseimbangan, dan mabuk
  • Menimbulkan masalah kulit disekitar mulut dan hidung
2.      Morpin
Morpin merupakan zat aktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Cara penggunaanya disuntikan ke tubuh.
Pengaruh pemakaian morpin pada pemakai adalah :
  • Rasa senang berlebihan
  • Merasa mual muntah, bingung
  • Menimbulkan keringat
  • Dapat menyebabkan pinsan dan jantung berdepar kencang
  • Mulut terasa kering dan wana muka berubah
3.      Demerol
Nama lain demerola adalah pethidna. Pemakaiannya dapat dielan atau disuntikkan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan ciran tidak bewarna.
4.      Heroin atau Putaw
Zat ini lebih mudah menembus otak sehingga lebih kuat dari morfin itu sendiri.
Cirri –ciri orang yang sedang memakia heroin adalah:
v  Denyut nadi melambat
v  Tekanan darah menurun
v  Otot –otot menjadi lemas / relaks
v  Diapragma mata mengecil
5.       Ganja atau Kanabis
Ganja merupakan tanaman kanabis yang biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil – kecil dan dijgulung menjadi rokok yang disebut joints.
b.      Zat / Bahan Berbahaya
Bahan berbahaya adalah zat adektif yang bukan narkotika dan psitropika atau zat – zat baru hasil olahan manuasia yang menyebabkan kecanduan.
Jenis – jenis zat adaktif adalah sebgai berikut :
1)        Alcohol
Alcohol diperoleh dari hasil peragian/fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi – umbian. Dari pperagian tersebut dapat diperoleh alcohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulinagn dapat dihasilkan alcohol lebih tinggi bahkan mencapai 100%.
Efek uang ditimbulkan alcohol :
  • Menghilang perasaan yang menhambata atau menghilangi
  • Merasa lebih tegar (tidak menemui masalah)
  • Banyak tertawa, tidak mampu berjalan, dan pingunya.
2)        Inhalasia atau Solver
Pengunaan menahu toloen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
Efek yang ditimbulkan :
  • Pada mulanya terasa sedikit merangsang
  • Bernapas menjadi lambata dan sulit
  • Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan
  • Mual, batuk dan bersin – bersin
  • Kehilangan nafsu makan, halusinasi
c.       Bahaya Narkoba Bagi Pemakai
Narkoba juga dapat menimbulkan organ – organ tubuh, seperti otak, jantung, dan paru – paru.
Dari penampilan setiap penguna akan selalu tampak tidak sehat dan tidak baik, misalnya :
  • Penampilannya akan terlihat dekil atau tidak rapi.
  • Cara bicaranya ngawur atau tidak nyambung
  • Kurus dan tidak ada nafsu untuk makan.
Narkoba dapat merusak fisik
I.            Kerusakan otak
II.            Kerusakan pada jantung
Kerusakan jantung disebabkan oleh metode penggunaan narkoba tidak bersih atau sterile.
Dapat Merusak Mental
Dampak mental dari narkoba adalah mematrikan akal sehat para poenggunanya. Terutama yang sudah dalam tahap kecanduan.
Narkoba dapat merusak emosional.
Emosi seorang pecandu sangat jabil dan bisa berubah kapan saja
d.      Penangana dan Penyembuhan Ketergantungan Narkoba
Detoksifikasi Oploid Cepat dengan Anestesi (D.O.C.A)
D.O.C.A adalah cara mutahir detoksifikasi nerkoba yang efektif dan aman yang berkembang sauteni untuk penanggulangan awal ketergantungan Narkoba, cara ini mengeluarkan Narkoba dengan cepat sebanyak mungkin dari reseptornya diotak yang dipicu oleh obat lawannya selama kurang lebih 4 tahun.
Rehabilitas
Rumah salat ketergantungan obat dan ketempat rehabilitas menggunakan metode yang berbeda – beda di antaranya, Therapelitice Commonity, yaitu metode pendekatan yang mendampingi para mantan pecandu sehingga para mantan pecandu tersebut bercerita, bertanya, tidak merasa sendiri.
Dukunga Masyarakat
Pada umumnya, perasaan para mantan pecandu itu sangatlah sensitive merasa sendiri bila dibiarkan maka bukan tidak mungkin mereka akan kembali terjerumus, maka para mantan pecandu harus diberikan perhatian khusus dan jangan dikucilkan atau dilecehkan.
e.      Pencegahan Dari Pemakaian Narkoba
  1. Dapatkan informasi mengenai bahaya narkoba dari Koran, majalah, seminer dan lain – lain.
  2. Persiapan mental untuk menolak jika ditawarkan.
  3. Belajar berkata TIDAK kalau mendapat tawaran narkoba.
  4. Miliki cita – cita dalam hidup, sehingga hidupmu memiliki arah.
  5. Lakukanlah kegiatan posotof yang dapat menolong kamu untuk menjadi lebih mandiri, percaya diri, serta menyalurkan hobi secara berprestasi.
  6. Mendekati diri pada Tuhan dan mengembalikan segala masalah yang dihadapi kepada Tuhan.
Selain itu, agar tidak terjerumus narkoba, diperlukan pendekatan kognitif dari orang tua, sekolah, dan guru.
Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang mencoba mengurangi persepsi negative tentang diri sendiri dengan cara mengubah kesalahan berfikir dan keyakinan yang keliru.

Kamis, 23 Agustus 2012

Caffeine

Caffeine adalah senyawa yg terkandung di dalam biji kopi, biji guarana, dan daun teh (theine). Zat ini merupakan tipe zat stimulant serta berpengaruh menambah sedikit produksi urine pada ginjal.

Efek dari mengkonsumsi caffeine adalah menyingkirkan sementara rasa kantuk dan letih serta meningkatkan konsentrasi.

Pemakaian caffein dalam quantitas atau qualitas besar dapat mengakibatkan kecanduan dan toleransi. Ciri2 dari kecanduan caffeine adalah perasaan mudah tersinggung, sukar untuk konsentrasi, dan munculnya rasa sakit di bagian belakang kepala bahkan terkadang bisa mengakibatkan muntah2. Gejala2 ini akan muncul setelah kurang lebih 1 hari tidak mengkonsumsi caffeine sama sekali. Efek kecanduan ini akan berlangsung antara 5 hari sampai dengan 1 minggu dengan masa puncaknya 2-3 hari setelah berhenti mengkonsumsi caffeine sama sekali.

Pengkonsumsian caffeine secara berlebih juga merupakan salah satu faktor penyebab osteoporosis pada tulang dan kerusakan pada gigi.

Amphetamine / Speed

Amphetamine merupakan salah satu jenis dari senyawa phenethylamine dan adalah satu jenis obat sintetik terlarang yg dapat mengakibatkan meningkatnya kadar hormon norepinephrine/noradrenaline, serotonin, dan dopamine di dalam otak seseorang. Amphetamine sangat memiliki relasi yg erat dengan ephedrine yaitu senyawa yg terdapat pada tumbuhan Ephedra sinica (Ma huang)

Efek yang ditimbulkan oleh amphetamine adalah meningkatnya konsentrasi pikiran & semangat untuk bekerja, hilangnya rasa kantuk, cenderung banyak berbicara, meningkatnya rasa percaya diri, mulut menjadi kering, meningkatnya keringat, detak jantung yang cepat, sukar berbicara dengan jelas, dan berkurangnya nafsu makan.

Amphetamine dapat mengakibatkan ketagihan pada seseorang yang mengkonsumsi secara berturut-turut atau menyalahgunakan pemakaiannya. Bahkan dapat menyebabkan meningkatnya toleransi sehingga dosis yg dibutuhkan akan selalu meningkat untuk mencapai efek yg sama dari sebelumnya.

Ciri-ciri dari ketagihan atas obat ini adalah:
1. stress berlebihan
2. depresi
3. badan menjadi sangat letih
4. tidur yang berlebihan
5. gemetaran pada otot
6. meningkatnya nafsu makan
7. keinginan untuk bunuh diri

Penyalahgunaan dari obat ini memperbesar resiko serangan jantung pada anak muda maupun orang dewasa. Pemakaian jangka panjang dari obat ini merusak fungsi otak, yaitu menurunnya fungsi pemancaran (transmitter) hormon dopamine dan serotonin pada otak sehingga fungsi dari keseimbangan kimia tubuh akan menjadi kacau.

Alkohol / Alcohol

Alkohol adalah sebutan umum dari senyawa kimia ethanol. Alkohol dihasilkan melalui proses fermentasi unaerobik dari zat gula atau zat tepung oleh ragi (yeast). Proses ini sudah terjadi dengan sendirinya di dalam alam oleh karena itu alkohol sudah diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia sejak jaman purba.

Dalam jumlah yg sedang, sekitar segelas anggur merah yang diminum setiap malam hari oleh seseorang yg memiliki tubuh yang tidak bermasalah, alkohol merupakan zat yg sangat baik untuk kesehatan tubuh yaitu bisa meningkatkan mutu tidur, mencegah munculnya batu empedu dan ginjal, mencegah diabetes, bahkan bisa mencegah penyakit jantung koroner serta darah tinggi.

Akan tetapi jika digunakan secara berlebihan sebaliknya alkohol akan mengakibatkan kerusakan pada jantung, pancreas, dan liver yaitu lever yg mengeras, terlebih bagi mereka yg telah mengindap penyakit Hepatitis C, B, bahkan bagi mereka yg hanya pernah menderita Hepatitis A sekalipun.

Pemakaian alkohol sesuai BAC (Blood Alcohol Content) atau batas kadar alkohol dalam darah melebihi 0.05% dapat mengakibatkan berkurangnya depresi & konsentrasi, pikiran menjadi lebih relax, menambah sedikit rasa percaya diri, menjadi banyak berbicara/mudah untuk berterus terang, kurang berhati-hati dalam mengambil keputusan (!), berkurangnya fungsi keseimbangan tubuh.

Sedangkan pemakaian dalam batas kadar darah melebihin 0.1% akan mengakibatkan terganggunya fungsi motorik, hilangnya keseimbangan, emosi yg bergejolak (mudah menjadi sedih atau marah), tindakan brutal, susah untuk berkata-kata, hilangnya daya tangkap otak, muntah-muntah, bahkan bisa menjadi tidak sadar diri. Jika kadarnya melebihi 0.3% bisa mengakibatkan kematian.

Pemakaian alkohol pada saat mengendarai kendaraan atau mesin yg berbahaya sering mengakibatkan kecelakaan yang fatal maupun kematian karena susahnya untuk berkonsentrasi dan mengambil keputusan dengan cepat.

(!)Oleh karena efek2 yg ditimbulkan tersebut, alkohol banyak dipakai oleh para lelaki sebagai minuman untuk memaksakan hubungan intim dengan kekasih maupun teman kencannya sehingga si korban secara tidak sadar akan menyetujuinya.

Alkohol juga dapat mengakibatkan toleransi dan ketergantungan jika dikonsumsi secara berlebihan dan rutin karena akan mengakibatkan terganggunya fungsi GABAergic dalam otak.

Kecanduan alkohol sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan segera oleh ahlinya, bahkan lebih berisiko menyebabkan kematian dibanding narkotika seperti heroin, putaw, atau cocaine. Resiko yg disebabkan oleh kecanduan alkohol adalah serangan ayan yg mematikan dan gagal jantung.

Biasanya seorang remaja sebelum dia sampai ke jenjang pemakaian narkoba akan dimulai terlebih dahulu dari rokok dan alkohol. Walaupun hukum di Indonesia dengan jelas melarang seseorang yg belum berusia 18 tahun untuk membeli rokok dan alkohol akan tetapi dalam penerapannya tidaklah demikian.

Rabu, 22 Agustus 2012

Hashish / hash / getah ganja

Hashish merupakan sari dari tanaman ganja yg diproses dari dikompresnya trikoma2 pilihan dari tanaman ganja sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih tinggi ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.

Pemakaian hashish biasanya dengan cara dimakan langsung, dicampur ke dalam masakan, dibakar dan dihisap asapnya menggunakan bong, atau dioleskan di sekeliling rokok yg akan dihisap.

Hashish memiliki efek mirip seperti ganja tetapi lebih kuat ketimbang ganja, yaitu:
1. pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
2. pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
3. halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang2
4. sering bengong alias susah untuk konsentrasi
5. gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yg tidak lucu sekalipun
6. sensitif terhadap sentuhan atau seks

Memang THC atau kandungan dari hashish dan ganja tidak menyebabkan kecanduan fisik sama sekali melainkan hanya sedikit kecanduan psikologis saja, akan tetapi pemakaian hasish dan ganja merupakan jenjang menuju ke pemakaian napza lainnya yg jauh lebih berbahaya karena turunnya tingkat kesadaran dalam mengambil keputusan pada saat otak sudah dipengaruhi oleh efek2 diatas.

Pemakaian jangka panjang dari THC akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak di bagian amygdala (bagian yg berbentuk seperti biji almond yg menjadi pusat emosi) dan hippocampus sehingga terganggunya memori baik jangka pendek maupun jangka panjang serta emosi yg menjadi labil.

Kata assassin diambil dari kata hashashin oleh karena di jaman dahulu seseorang pembunuh bayaran di timur tengah akan terlebih mengkonsumsi hashish sebelum dia melakukan tugasnya dalam membunuh.